Kampung Berseri Astra berdayakan perempuan kota Banjar Baru
Kampung Berseri Astra (KBA) adalah program pengembangan masyarakat berbasiskan komunitas yang mengintegrasikan 4 pilar program kontribusi sosial berkelanjutan yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan,kewirausahaan didalam satu lingkungan kampung.
Visi program ini adalah mewujudkan wilayah yang bersih,sehat,cerdas dan produktif sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah kampung Berseri Astra.
Salah satu contoh penerima program Kampung Berseri Astra adalah Kampung Syamsuddin Noor, kecamatan Landasan Ulin,kota Banjar Baru.
Apasih yang biasa kita tau tentang kota Banjar Baru?
Ya,wisata nya dan alam nya yang indah.
Selain itu ada kuliner nya yang enak dan kain khas nya yang cantik.
Walaupun kota Banjar Baru adalah kota administratif pemekaran dari Kabupaten Banjar,namun kota ini mampu berkembang dengan pembangunan yang bertahap.
Kampung Berseri Astra Syamsuddin Noor beberapa kali mendapat penghargaan karena lingkungan nya yang bersih dan sehat.
Pengolahan sampah di kampung Berseri Astra Syamsudin Noor.
Disini selain kampung nya yang sehat,bersih dan asri,para ibu-ibu nya pun kreatif dan ramah sekali.
Ketika kamu berkunjung kesana,kamu akan di jamu dengan kehangatan, keakraban dan senyum ramah.
Makanan ringan juga di suguhkan yang merupakan hasil kreativitas mereka dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan disana.
Demi mendukung ekonomi keluarga,mereka ikut berkontribusi dalam mengembangkan usaha mikro,kecil.dan menengah (UMKM).
Beberapa membentuk kelompok usaha bersama,usaha rumahan dengan produksi berbagai macam makanan ringan khas Banjar yang wajib dicoba kalau sedang kesini.
Berbagi macam olahan makanan ringan seperti kacang jaruk,peyek kacang,stik ubi ungu,keripik pisang nesgul,stik bawang dan kacang sembunyi.
Proses pembuatan salah satu produk makanan ringan.
Tidak hanya membeli,kita juga bisa melihat proses pembuatan nya.
Uniknya disini ada yang memberi merek produk dagangan mereka dengan nama anaknya,contohnya kacang sembunyi maylov yang diambil dari nama anak bungsu pemilik produk.
Tidak hanya sekedar membuat olahan camilan,UMKM di KBA Syamsudin Noor juga sudah memiliki perizinan Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) dan sertifikasi produk halal dari Dinas Kesehatan setempat.
Keseriusan ini mereka lakukan tak hanya demi memajukan ekonomi keluarga,tetapi juga menopang ekonomi kampungnya.
Para ibu disana tidak berpuas diri hanya membuat makanan ringan untuk oleh-oleh khas,namun para ibu kreatif disini membuat inovasi baru,dengan merangkul beberapa RT sekitar untuk bekerjasama merambah industri katering.
Selain pelatihan UMKM makanan ringan,para ibu juga mendapat pelatihan membuat kain sasirangan khas Banjar.
Kain ini sendiri berasal dari kata menyirang yang berarti menjelujur karena dikerjakan dengan menjulujur dan diikat dengan tali rafia dan di celup.
Hingga saat ini kain sasirangan masih dibuat dengan cara manual.
Secara kasat mata kain sasirangan menyerupai kain batik jawa,namun sebenarnya terdapat perbedaan mulai dari warna yang lebih cerah dan beberapa garis bordiran yang khas yang menjadi ciri motif kain nya.
Selain itu kain sasirangan juga dibuat menjadi kerajinan lain seperti tas dan produk lainnya.
Batik khas Banjar Baru.
Kain sasirangan mempunyai banyak motif diantara nya sarigading,ombak sinapur karang,hiris pudak,bayam raja,kambang kacang,naga balimbur,daun jeruju,turun datang dan lain sebagainya.
Salah satu hal unik lainnya adalah Kampung ini terdiri dari berbagai suku dan budaya.
Tidak semua warga disini asli keturunan suku Banjar, tetapi ada juga dari Jawa dan Sumatera.
Namun dengan adanya keberagaman tersebut justru mereka membangun kampung demi kemajuan ekonomi bersama.
Terdapat ratusan kota lagi yang telah mendapatkan bantuan program Kampung Berseri Astra (KBA).
Semoga kedepannya semakin banyak kampung dan desa-desa yang semakin maju masyarakat nya dengan adanya program ini.
Komentar
Posting Komentar